Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Kekuatan Asam Dan Basa

Gambar
  A. Asam Kuat      Asam kuat merupakan senyawa elektrolit kuat. Didalam air, senyawa ini dapat menghasilkan ion H+ secara sempurna, yaitu seluruh molekul asam membentuk ion. Jumlah mol zat yang terionisasi sama dengan jumlah mol zat mula-mula. Dengan demikian, harga derajat ionisasi (α=1). Dalam penulisan reaksi ionisasi asam kuat, digunakan satu anak panah yang menyatakan bahwa seluruh senyawa asam kuat terionisasi.  Contoh:   HCl(aq) → H+ (aq) + Cl-(aq)        Konsentrasi ion H+ dapat dihitung secara stoikiometri sesuai koefisien ion H+ yang dihasilkan dan koefisien senyawa asalnya. Konsentrasi ion H+ dapat dihitung menggunakan persamaan berikut. [H+]= a×Ma. Keterangan:           a        = jumlah atom H yang dilepas.      Ma    = kemolaran asam (Grafindo, 2013:167) Contoh soal:       Tentukan harga pH dan pOH larutan 0,01M HCl! Jawab:       Reaksi ionisasi:  (Bumi Aksara, 20001:21) B. Basa Kuat      Basa kuat merupakan senyawa elektrolit kuat. Di dalam air, senyawa ini menghasilkan

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kekuatan Asam Basa

Gambar
  A. Secara Kualitatif 1) Keelektronegatifan keelektronegatifan ditentukan oleh keelektronegatif suatu atom. Jika  suatu atom menarik elektron ikatan maka basa konjugasi  makin stabil dan asam makin kuat. Keelektronegatifan bertambah dari kiri ke kanan dalam tabel periodik unsur. Keelektronegatifan berpengaruh pada kepolaran H---X. makin besar perbedaan keelektronegatifan antara H dengan X, makin polar ikatan H---X, sehingga makin kuat keasaman. Faktor ini berkaitan dengan ikatan H---X yang makin lemah sehingga ion H+ makin mudah dilepaskan pada molekul air. 2) Ukuran Muatan negatif anion akan lebih stabil jika menyebar pada ruang yang lebih luas. Pada kolom tabel periodik unsur, makin ke bawah keasaman makin besar, karena ukuran anion bertambah. Penambahan ukuran anion dari F- ke I- menyebabkan rapat muatan F- jauh lebih besar daripada rapat muatan I-.  akibatnya, pemisahan HF menjadi H+ dan F- jauh lebih sulit daripada pemisahan HI menjadi H+ dan I-. 3) Muatan molekul atau ion Moleku

Teori Asam Basa Menurut Ahli Kimia

Gambar
  Teori Asam Basa      Lebih dari 300 tahun yang lalu, para ahli kimia telah mengelompokkan zat-zat yang bersifat seperti cuka sebagai asam, sebaliknya yang bersifat seperti abu kayu dikelompokkan sebagai basa. Beberapa sifat asam yang disimpulkan oleh Robert Boyle pada tahun 1661 antara lain adalah sebagai berikut: asam dimiliki rasa cuka, bersifat korosif, mengubah warna bahan celup tumbuh-tumbuhan dari biru menjadi merah, dan akan kehilangan keasamannya jika bercampur dengan zat basa. Adapun basa dicirikan dengan sifat-sifat yang sebaliknya dari asam dan terasa licin. Perkembangan teori yang sampai saat ini dapat menerangkan sifat-sifat asam-basa dan mekanisme reaksi asam-basa yang terjadi adalah teori Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis. (Yrama Widya, 2014: 211)  A.  Teori Asam Basa Arrhenius a. Asam menurut arhennius      Teori asam basa mulai dipelajari sejak tahun 1884 oleh Svante Arrhenius. Menurut Arrhenius, jika asam dan basa dilarutkan kedalam air, keduanya aka